Berbagai Jenis Kabel Audio & Video


Bagi kalian yang suka bermain dibidang audio dan video (musik, rekaman, live streaming, bahkan broadcasting) pasti tidak akan jauh-jauh dengan dunia per-kabelan. Banyak sekali jenis-jenis kabel yang beredar dipasaran dan memiliki fungsi yang berbeda-beda sesuai dengan alat/ perangkat keras yang digunakan. Terkadang masih banyak teman-teman kita yang salah menyebutkan nama atau fungsi dari kabel-kabel tersebut. Berikut ini kami akan menjelaskan beberapa kabel-kabel audio yang sering kita gunakan beserta fungsinya. Mari kita mengenal bersama-sama jenis-jenis kabel yang sering digunakan baik dalam audio maupun video.


1. ADAT

ADAT atau yg sering disebut kabel Optic seringkali digunakan untuk memperbanyak / expand input pada Audio Interface yang memiliki optical i/o (input-output). Untuk memperbanyak input, biasanya sering digunakan pada PreAmp External. Koneksi ADAT ini hanya mampu mentransfer maksimal 8 Input simultan saja dengan sample rate 48 kHz. Jika kalian ingin menggunakan sample rate 96 kHz, maka jumlah channel akan turun jadi maksimal 4 input.



2. FIREWIRE

FireWire adalah kabel yang dikembangkan oleh Apple pada tahun 1990-an. IEEE 1394 atau yang biasa disebut kabel FireWire pertama kali disematkan dikomputer machintosh pada tahun 1999. Kabel koneksi ini sangat berjaya dijamannya dimana setiap hardware audio dan video professional menggunakan koneksi firewire. Berikut macam-macam kabel firewire yaitu:


Firewire 400 (1394a – 1995)

Firewire 800 (1394b – 2002)

Firewire S800T (1394c – 2006)

Firewire S1600 dan S3200




3. USB (Universal Serial Bus)

USB sangat umum ditemui diberbagai perangkat gadget seperti (Laptop, PC, Smartphone, Tablet dll). Dan sangat mudah untuk digunakan. Ada berbagai macam konektor USB, yaitu:


USB Type A, biasanya USB type ini digunakan pada PC, flashdisk, hardisk external, wifi & bluetooth dongle, dsb. Untuk saat ini, USB Type A memiliki 3 jenis speed, yakni USB 1.0 (12 Mbit/s), USB 2.0 (480 Mbit/s), USB 3.0 (5 Gbit/s), serta USB 3.1 atau yang sering disebut Thunderbolt (10~ 40Gbit/s).


USB Type B, sering digunakan padakabel printer dan perangkat faximile serta didalam dunia audio profesional, biasanya kabel tipe ini digunakan untuk menyambungkan Audio Interface dan MIDI Controller ke perangkat komputer.


USB Micro B banyak diaplikasikan untuk penggunaan smartphone lawas, hardisk eksternal dan sebagainya, lebih terkenal dengan sebutan micro-USB. Micro USB juga memiliki


USB Type C merupakan tipe USB yang terbaru. Saat ini USB type C menjadi standar baru konektor universal karena sifatnya yang reversible atau bisa dibolak balik saat dicolokkan, berbeda dengan tipe A maupun tipe B, bahkan peraturan di Eropa menyebutkan semua device wajib menggunakan USB type C untuk mengurangi sampah elektronik dan memudahkan konsumen tanpa harus memiliki banyak charger. Konon Apple adalah salah satu penyokong dana terbesar untuk riset USB type C ini. USB 4 / Thunderbolt, juga menggunakan Type C sebagai interfacenya, akan tetapi speed yang digunakan meningkat yang tadinya hanya up to 5 Gbit/s, dalam interface ini terdapat kenaikan hingga mencapai 40 Gbit/s atau biasanya sering disebut USB 3.1 / 3.2


Perlu digarisbawahi bahwa tipe USB berbeda dengan generasi USB, misal konektor USB type C namun masih menggunakan versi bandwidth USB2.0, maka kecepatannya juga hanya mentok di 480 Mbit/s saja.



4. S-PDIF (Sony Phillips Digital Interface Format)

Fungsi dari S-PDIF ini hampir sama dengan konektor ADAT yaitu bisa memperbanyak Input/Output dengan koneksi digital. Namun konektor S-PDIF ini hanya bisa menyediakan 2 Input/ output (20 bit) saja. Jika ingin menggunakan 24bit konektor S-PDIF kemungkinan negatifnya akan terjadi error atau yang bisa disebut Jitter (jitter adalah error saat convert pengolahan audio ke digital).





5. XLR 3pin

XLR diciptakan oleh James H. Cannon, kabel ini juga disering disebut kabel canon (baca: kanon) oleh sebagian orang. Kabel ini memiliki koneksi balance karena terdiri dari 3 pin (1 = + , 2 = -, 3 = gnd) . Kabel ini wajib digunakan pada Mic Condensor untuk mengalirkan listrik dari phantom power. Konektor ini juga sering digunakan untuk lampu panggung profesional karena handal dan kokoh.


Kabel XLR

6. BNC (Bayonet Neill–Concelman)

BNC sering digunakan untuk menyamakan sample rate antara Audio Interface dan PreAmp external. Selain itu, konektor ini juga digunakan pada antena receiver wireless system. Bahkan SMPTE (The Society of Motion Picture and Television Engineers) juga menggunakan konektor ini untuk SDI atau serial digital interface, sebuah protokol yang digunakan untuk transmisi video secara digital pada lingkungan broadcast atau produksi film. kabel yang digunakan biasanya memiliki impedansi 75 ohm.


Fun fact: konektor ini juga digunakan untuk menyambungan antena ke televisi.



7. TS (Tip Sleve)

TS singkatan dari Tip-Sleve (Tip=Left , Sleve=Ground), yaitu konektor unbalanced (mono). Kabel ini sering disebut juga kabel Jack (baca: jek), kabel instrumen, TOA, AKAI, yang biasa gunakan untuk Instrument musik seperti : gitar elektrik, bass elektrik, keyboard dll



8. TRS (Tip Ring Sleve)

TRS singkatan dari Tip-Ring-Sleve (Tip=Left, Ring=Right, Sleve=Ground), yaitu konektor balanced (stereo). Kabel ini biasa digunakan pada headphone dan juga speaker monitor yang memerlukan koneksi I/O kabel TRS




9. RCA (Radio Corporation of America)

RCA singkatan dari Radio Corporation of America yang dibuat pada tahun 1940-an. RCA biasa disebut juga A/V Audio Video cable, karna biasanya ada konektor berwarna Kuning pada yang disambungkan ke televisi untuk video, sedangkan RCA yang berwarna merah untuk kiri (stereo) dan yang putih untuk kanan (mono).


Perlu diketahui S-PDIF juga ada yang menggunakan konektor RCA, yakni digital coaxial, berbeda dengan digital optical, S-PDIF coaxial tentu menggunakan kabel coaxial sebagai penghantarnya (biasanya memiliki impedance 75 ohm) mirip seperti SDI yang menggunakan BNC connector).




10. MIDI (Musical Instrument Digital Interface)

MIDI singkatan dari Musical Instrument Digital Interface. Teknologi kabel ini distandarisasi oleh musik industri pada tahun 1983. Biasanya digunakan untuk menghubungkan Instrumen musik elektronik ke komputer. Cara kerja MIDI yaitu mengirimkan pesan berupa perintah kedalam komputer sehingga perintah tersebut dapat dibaca pada software DAW yang digunakan.

MIDI protokol yang digunakan hingga saat ini masih menggunakan protokol yang sama semenjak tahun 1983 yakni hanya satu arah saja dari transmitter ke receiver/ host. Namun, dilansir dari midi.org, MIDI 2.0 sedang dikembangkan dan nantinya akan memungkinkan komunikasi dua arah/ bidirectional. Bahkan, kedepannya akan memungkinan MIDI dalam format jaringan dan komunikasi satu sama lainnya.



11. RJ45 (Registered Jack)

Konektor ini merupakan standard peralatan pada jaringan yang digunakan untuk menghubungkan 2 atau lebih peralatan komunikasi (komputer, router, laptop, dsb). RJ45 juga merupakan interface yang digunakan untuk AoE (Audio over Network) dan AoIP (Audio over Internet Protocol). Bandwidth yang disediakan pun bervariasi dari yang 1 Gbps (Gigabit) hingga 10 Gbp/s atau lebih. Protokol untuk audio jaringan ini pun bervariasi, contohnya Dante, Ravenna, AVB, dll. Namun semua itu tetap berinduk pada satu protokol yang sudah distandarisasi, yakni AES67 (Audio Engineering Society).