Ya, sebetulnya tiga media tersebut memiliki bentuk dan fungsi yang hampir sama. Disebut flyer karena dulu salah satu cara untuk menyebarkan selebaran informasi seperti ini adalah dengan disebarkan melalui udara menggunakan pesawat terbang. Sementara itu, istilah brosur muncul ketika banyak orang yang menggunakan media selebaran untuk mengiklankan produk dan jasanya.Sehingga, menyebut pamflet sebagai media informasi yang berisi informasi adalah definisi yang lebih tepat. Karena belum tentu media ini digunakan untuk media promosi, bahkan kenyataannya, perbedaan terbesar dari pamflet dengan selebaran lainnya adalah jenis informasinya. Lalu apa saja perbedaannya? Di bawah ini adalah penjelasannya.
Perbedaan Pamflet dan Brosur
Pamflet sering dibedakan dari brosur dengan alasan bahwa pamflet hanya satu lembar kecil, sedangkan brosur memiliki ukuran kertas yang lebih besar dan dilipat menjadi beberapa “halaman”. Biasanya memang seperti itu, tapi nyatanya terdapat beberapa pamflet yang dilipat juga. Lalu apa perbedaan sebenarnya?
Pamflet biasanya digunakan untuk hal yang tidak bertujuan komersial, sedangkan brosur spesifik memuat informasi untuk menawarkan barang atau jasa. Itu sebabnya mengapa tugas sekolah meminta siswa untuk membuat pamflet saat siswa diminta untuk membuat media untuk menyebarkan informasi edukatif.
Perbedaan lainnya adalah pamflet cenderung lebih banyak memberikan informasi dibandingkan dengan gambar. Sementara itu, brosur biasanya lebih banyak menggunakan gambar untuk menarik perhatian pembeli.
Berikut adalah analisis perbandingan serta perbedaan antara brosur dan pamflet.
Pamflet
- Sebagian besar dicetak pada satu halaman dan jarang dilipat
- Dapat memiliki lebih dari satu halaman, tetapi sangat jarang
- Isi informasi cenderung berfokus pada satu subjek
- Biasanya lebih memuat informasi edukatif dan bukan promosi produk/jasa.
- Lebih banyak digunakan untuk meningkatkan kesadaran pembaca mengenai topik tertentu
Contoh Pamflet
Brosur
- Biasanya terdiri dari beberapa halaman bersambung
- Ukuran kertas lebih bervariasi dari pamflet
- Mencakup berbagai topik/produk
- Biasanya menggunakan lebih banyak gambar dan grafik dengan teks yang hanya menjadi pendukung
- Cenderung memberi tahu pembaca tentang produk atau layanan tertentu dan / atau fitur-fitur spesifik produk
- Dirancang untuk menjual, bukan hanya untuk mendidik atau memberi informasi
Contoh brosur
Namun, hal yang telah dipaparkan di atas tetap bergantung dari strategi komunikasi masing-masing pembuatnya. Kedua istilah ini sering tumpang tindih namun tidak memberikan ambigu yang begitu merugikan, jadi tidak masalah.
Sejarah Pamflet
Pamflet muncul pertama kali pada 1387 dengan nama ‘Pamphilet’ atau ‘panfett’. Nama itu diambil dari komik satir yang popular saat itu, “Phamphilus, Seu de Amore”.‘Phampilus’ sendiri berarti dicintai semua orang.
Pamflet diketahui muncul pertama kali pada tahun 1387 dengan nama “pamphilet” atau “panfett”. Nama tersebut diambil dari komik satir yang populer pada masa itu yang berjudul “Phampilus, Seu Ed Amore”. Dari segi bentuknya sendiri, komik tersebut tidak pernah lebih dari lima panel/halaman berupa selebaran yang dilipat.
Arti kata “phampilus” sendiri adalah dicintai semua orang. Semenjak itulah selebaran yang mengandung informasi dan gambar ini disebut dengan pamflet.
Tujuan Pamflet
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pamflet berisi informasi berupa teks dan gambar. Sehingga, tujuan utamanya adalah untuk menyampaikan informasi tersebut dengan cara yang efektif. Efektif dalam artian menyebar luas, menarik, singkat dan padat.
Jenis media selebaran seperti ini memang lebih mudah untuk disebarkan, baik satu persatu ditawarkan pada orang-orang yang berada di keramaian. Bisa juga ditempelkan pada majalah dinding sekolah atau etalase toko. Disimpan di atas meja loket atau lobi juga dapat menjadi opsi untuk membagikannya secara cuma-cuma. Berikut adalah beberapa tujuan lainnya dari pembuatan pamflet.
- Menyebarkan dan memberikan informasi edukatif terhadap pembacanya.
- Menyebarkan dan memberikan informasi produk atau promosi yang diberikan oleh penjual.
- Menyebarkan dan memberikan bacaan atau komik hiburan kepada masyarakat.
- Menyebarkan dan memberitakan isu sosial dan kemanusiaan.
- Menyebarkan dan memberikan informasi mengenai suatu kegiatan yang akan dilaksanakan.
Ciri Ciri Pamflet
Ciri-ciri pamflet sendiri sepertinya dapat dengan mudah dengan dirasakan ketika kita melihatnya. Namun, untuk memperjelas hal apa saja yang membuat suatu media cetak menjadi pamflet, berikut adalah penjabarannya.
- Memberikan informasi tertentu, baik komersial maupun edukatif.
- Menggunakan bahasa yang singkat, jelas, dan padat.
- Dihiasi dengan gambar menarik perhatian pembaca.
- Menggunakan gambar atau foto ilustrasi untuk memperjelas informasi yang ingin disampaikan.
- Terdiri dari selebaran yang ringkas dan tidak menggunakan jilid seperti buku.
Jenis Pamflet
Pamflet sendiri dapat digunakan untuk menyebarkan beragam jenis informasi. Jenis informasi tersebut kemudian membagi pamflet menjadi jenis yang berbeda pula. Berikut adalah jenis-jenis pamflet.
- Pamflet pendidikan, berarti menyebarkan informasi yang edukatif bagi pembacanya.
- Pamflet komersial, tidak hanya brosur, nyatanya pamflet juga banyak digunakan untuk mempromosikan barang dan jasa. Namun, biasanya tidak dirancang untuk menjual, hanya memperkenalkan atau memberikan edukasi produk saja.
- Pamflet politik, pamflet yang digunakan dalam menyebarkan visi misi partai atau calon pemimpin (dalam kegiatan politik secara umumnya). Apalagi di Indonesia yang masih banyak daerah yang belum terjangkau sinyal internet, pamflet masih menjadi media alternatif terbaik untuk menjadi media politik.
- Pamflet kegiatan, merupakan pamflet yang digunakan untuk memberitahukan suatu kegiatan yang akan dilaksanakan. Konser musik, kegiatan sosial berbentuk pentas seni, dsb.
Merancang pamflet
Lalu bagaimana merancang atau membuat pamflet yang baik? Berikut adalah beberapa hal yang dapat diperhatikan untuk membuat pamflet.
- Pamflet hendaknya terbaca dengan baik, tipografi adalah salah satu hal terpenting yang harus diperhatikan.
- Gunakan bahasa yang kasual namun tetap sopan, dalam kondisi tertentu gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
- Pesan harus disampaikan dengan singkat, ringan, namun mengena.
- Gunakan sub-judul dengan ukuran yang lebih besar dari teks deskripsi.
- Batasi panjang kolom, untuk mempersingkat gerakan mata pembaca.
- Desain layout pamflet harus memperhatikan prinsip-prinsip seni dan desain seperti: keseimbangan, prinsip kesatuan, ritma yang jelas untuk mengatur pergerakan pembaca yang mengalir dengan mudah dan natural.
- Pertimbangkan menggunakan prinsip kontras untuk menarik perhatian pembaca, misalnya gunakan warna yang mencolok untuk beberapa unsur kecil namun bagian teks tetap mudah dibaca dan tidak menyebabkan efek “silau”.
- Berikan gambar menarik yang dapat memancing perhatian orang untuk membacanya.
- Gunakan gambar ilustrasi yang relevan dan memang membantu untuk menjelaskan informasi yang ingin disampaikan. Gambar dapat memperjelas konteks informasi yang ingin diberikan jika digunakan secara tepat, namun justru dapat mengaburkan informasi jika tidak tepat guna.
- Gunakan gambar dekorasi yang minim, harmonis dengan layout keseluruhan pamflet dan memberikan aksen yang cantik terhadap tulisan yang berderet panjang bagi pembaca.