Rumus Bunyi Dan Perambatanya

Seperti yang kita ketahui bahwa bunyi merupakan sebuah gelombang, maka bunyi akan mengalami pemantulan, pembiasan, dan interferensi. Nah pada bahasan ini kita akan membahas tentang jenis pemantulan bunyi. Berdasarkan tempat terjadinya pemantulan, terdapat tiga jenis pemantulan bunyi yakni sebagai berikut.

a. Bunyi Pantul yang Memperkuat Bunyi Asli

Mungkin kamu pernah merasakan, di mana suara kita terdengar sangat jelas ketika berada diruangan yang kecil. Pernahkah kamu berpikir kenapa pada saat orang berbisik ke telinga orang lain harus memberi dinding dengan tangan pada mulut dan telinga orang tersebut? Hal ini bertujuan untuk memperkuat bunyi asli dan bunyi kita tidak menyebar ke orang lain sehingga pembicaraan kita tidak diketahui oleh orang lain.


Nah, bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli terjadi jika jarak antara sumber bunyi dan dinding pemantul berdekatan. Hal inilah yang menyebabkan suara seseorang di dalam ruangan kecil terdengar lebih jelas dibandingan dengan di luar ruangan atau ruangan yang sangat luas.


b. Gaung atau Kerdam

Contoh, ketika kamu berbicara dalam ruangan, maka sesaat kemudian terdengar suara dari pantulan bicara kamu. Waktu pantul berlangsung cukup singkat. Gejala ini disebut gaung. Suara pantulan ini akan mengganggu suara aslinya. Sehingga suara asli akan terdengar tidak jelas.


Gaung adalah bunyi yang diperoleh dari hasil pemantulan oleh sumber bunyi yang jaraknya dengan dinding pemantul agak jauh sehingga sebagian dari bunyi pantul terdengar bersamaan dengan bunyi asli yang lain.

Misal:

Bunyi asli  : ma - kan - be - ling

Pantul       : …… ma - kan - be - ling

Terdengar : ma ………………… ling

Untuk meredam terjadinya gaung pada tempat-tempat seperti bioskop, tempat hiburan, gedung pertemuan, studio musik, dan sebagainya, maka dipasangkan lapisan peredam bunyi pada dinding-dinding ruangan tersebut. Lapisan peredam ini biasanya terbuat dari bahan karton, gabus, wol, dan busa karet, yaitu bahan-bahan lunak untuk mengurangi terjadinya pemantulan bunyi.


c. Gema

Mungkin kamu pernah berteriak di lereng bukit. Terkadang juga terdengar pantulan suara sesudah suara yang aslinya. Peristiwa pemantulan bunyi terjadi ketika kita berteriak di tepi gunung karena suara kita membentur lereng gunung. Akibatnya kita akan mendengar kembali sura kita sesaat setelah kita berhenti. Pantulan suara seperti itu disebut dengan gema. Gema adalah bunyi yang diperoleh dari pemantulan dimana jarak antara sumber bunyi dan dinding pemantul sangat jauh sehingga keseluruhan bunyi pantul dapat terdengar setelah bunyi asli.


Waktu yang diperlukan untuk rambatan suara kembali tergantung pada jarak antara kita dengan dinding pemantulnya. Peristiwa pemantulan bunyi ini dimanfaatkan untuk menentukan kedalaman laut dengan menggunakan sonar. 

Jenis-Jenis Pemantulan Bunyi

Persamaan yang digunakan untuk mengukur ajarak atau kedalaman laut (s) adalah:

s = ½ (v/t)

atau

s = vt/2

 

dengan:

s = jarak atau kedalaman

t = waktu terdengar bunyi pantul

v = cepat rambat bunyi


Selain untuk mengukur kedalaman laut, sonar juga bisa digunakan untuk menemukan daerah di laut yang banyak ikannya. Dari permukaan laut, gelombang bunyi dijalarkan ke dalam laut. Gelombang suara ini menyebar ke kedalaman laut. Jika sebelum tiba di dasar laut, gelombang suara ini mengenai gerombolan ikan, gelombang suara ini sebagian akan dipantulkan kembali ke permukaan. Gelombang pantul ini akan diterima oleh alat dan langsung digambarkan dalam  monitor. Nelayan dapat melihat gerombolan ikan di bawah kapal mereka. Dengan demikian, nelayan dapat menurunkan jaringnya untuk menangkap ikan-ikan tersebut. Penggunaan sonar ini akan lebih menguntungkan dan membuat suatu pelayaran akan lebih efektif.

 

Contoh Soal 1

Sebuah kapal akan mengukur kedalaman laut. Kapal laut tersebut memanfaatkan gelombang bunyi yang dirambatkan di dalam air. Alat yang digunakan menangkap gelombang pantul dari dasar laut mencatat selang waktu 1 detik mulai dari gelombang bunyi dikirim sampai diterima kembali. Hitunglah kedalaman laut tersebut! (Diketahui cepat rambat gelombang bunyi di air = 1.500 m/s)

 

Penyelesaian:

Kedalaman laut dapat diukur dengan persamaan:

s = v.t/2

s = (1500.1)/2

s = 750

jadi kedalaman laut tersebut adalah 750 meter

 

Contoh Soal 2

Sebuah kapal peneliti hendak mengukur kedalaman laut. Sonar kapal tersebut memancarkan bunyi, dan 4 detik kemudian gema bunyi itu dideteksi sonar tersebut. Jika cepat rambat bunyi di air laut adalah 1530 m/s, hitunglah kedalaman laut di tempat itu.

 

Penyelesaian:

Kedalaman laut dapat diukur dengan persamaan:

s = v.t/2

s = 1530.4/2

s = 3.060 m

jadi kedalaman laut tersebut adalah 3.060 meter